Kebanyakan orang yg masih hayati di waktu itu ingat di mana mereka berada ketika Kennedy ditembak atau ketika mereka mendengar bahwa Mike Tyson telah dijatuhkan oleh Buster Douglas, namun bagi aku saat serta daerah yang sama-sama tidak terhapuskan ialah hari yang hangat serta cerah pada tahun 1977 waktu saya pertama kali mendengar rekaman oleh AC/DC. saya berada pada rumah, saudara wanita/sahabat Judi Slot Online Jackpot Terbesar sekamar aku sedang bekerja, dan ketika dia tiba melalui pintu depan beberapa jam sesudah aku pertama kali meletakkan jarum pada Let There Be Rock, gadis malang itu konfiden bahwa aku sudah kesurupan. serta beliau sahih. “Dengarkan ini,” kataku sebagai salam, kemudian memainkan bantal sofa mengikuti tempo “Whole Lotta Rosie” yg memacu adrenalin. Adikku cukup dekat buat melihat murid-muridku, mengangkat bahu dan menyerahkan dompetnya ke atas meja.
“Apakah kamu pernah mendengar yang mirip itu?” aku berteriak waktu power chord relatif keras, tapi dia hanya pergi ke kamarnya dan menutup pintu. Jawaban yang rupawan. tidak sejak Mick Jagger berteriak, “Awas!” ke pada riff raksasa pada “Jumpin’ Jack Flash” dunia saya diguncang begitu keras. Ini artinya pemberontakan yg mendesak, mendasar, dan menghancurkan serta itu berbicara kepadaku seperti ular kepada Hawa. AC/DC menangkap Slot Online aku dalam 10 dtk asal trek pertama serta tidak pernah tanggal. Keesokan harinya aku keluar serta membeli album AC/DC pertama serta sehari sesudah itu saudara tertua saya memberi aku uang untuk headphone. Kesenjangan apresiasi wacana AC/DC tak pernah tertutup, karena gerombolan ini dipuja sang semua orang mulai asal penulis Stephen King (yg entah bagaimana bisa menulis menggunakan AC/DC engkol) hingga Butt-head MTV.
Namun mereka jua dicerca oleh berbagai moderat musik, yang tidak mampu membedakan antara penyanyi Bon Scott serta Brian Johnson, yang sedikit mirip gagal dalam tes rasa antara vodka serta Clorox. Suatu malam saya https://content.regina-operamathus.com/ bermimpi bahwa aku berafiliasi seks dengan Madonna serta perhatian utama saya merupakan dia akan membiarkan aku hayati sesudah itu sebagai akibatnya aku bisa memberi memahami seluruh orang. Sedikit seperti itu waktu saya pertama kali mengalami AC/DC. Meskipun musiknya menghentakkan kano saya, aku tidak sabar buat memainkan Let There Be Rock buat geng. di awal usia 20-an, saya berlari menggunakan sekelompok anak-anak yang senang mengobrol ihwal musik, karena mereka “berkutat menggunakan beberapa lagu,” kadang-kadang mengambil topik hangat mirip apakah solo gitar asal “Green Grass and High Tides” sang Outlaws mengguncang lebih keras asal akhir “Burung gratis.”
Kami akan nge-jam ke Montrose, Zeppelin, Nugent, dan UFO dan ketika datang saatnya buat turun, itu ialah Caravanserai sang Santana atau Dark Side of the Moon karya Floyd. Itu masalahnya: pada kelompok kami, band hanya diberi satu kata, yang umumnya didahului oleh “the.” oleh sebab itu, Trick Murah adalah “Trik” dan R.E.O. Speedwagon merupakan “‘Wagon.” Bagaimanapun, di usia itu, Anda ingin menyesuaikan diri dan Anda berbicara mirip orang lain, bahkan Bila itu artinya pembicaraan stoner yang mengerikan, dan Anda hayati buat menghidupkan teman-teman Anda ke musik baru. Dulu, aku adalah orang yg memahami segalanya, jadi geng umumnya mengabaikan inovasi saya. waktu punk datang, beberapa tahun terlambat di Hawaii, saya dibawa sang catatan oleh Ramones, Blondie serta Televisi serta seluruh orang membenci mereka.
Punk tidak rock, tidak mirip Foghat. saya memahami slot terbaru itu akan tidak sinkron dengan AC/DC dan Anda mampu percaya itu. Segera mereka menjadi band favorit seluruh orang. tak ada yang seperti mereka dan Bon Scott ialah penyanyi rock ‘n’ roll terbaik yg pernah kita dengar. Satu hal yg kami lakukan waktu mendengarkan rekaman adalah terus membangun intensitas hingga mencapai puncak “rocking out” dan album terakhir pada rangkaian itu selalu oleh AC/DC. Anda tak mampu bergoyang lebih keras berasal itu dan siapa pun yg berpikir Zeppelin atau Metallica atau Sabbath dapat pulang sekarang.